Senin, 07 Juni 2010

kekejaman Izrael & perang dunia ke-3

Kekejaman izrael terhadap Palestina merupakan sebuah penyebab yang akan membawa dunia pada perang dunia ke-3. Hal ini merupakan ramalan yang mungkin akan terjadi apabila Amerika sebagai pemimpin dunia tidak bersikap adil. Amerika masih menjadi "budak" dari Izrael. Hal ini terlihat dari sikap Amerika yang tidak tahu mau akan tindakan Izrael yang melanggar aturan yang dibuat PBB.

Orang-orang di dunia akan merasa bahwa ketidakadilan ini, akan menyebabkan sikap tidak suka dari negara-negara lain yang tertindas. PBB yang tidak mampu memberi sangsi terhadap Izrael akan memicu kecemburuan sosial yang tinggi. Dan akhirnya ketidakmampuan PBB ini akan menjadikan perlombaan negara2 di dunia untuk mendirikan blok pertahanan sendiri. Dan itu merupakan konsekuensi yang harus ditanggung. Dan akhirnya perang tidak dapat dihindarkan..., Mungkin perang yang dasyat yaitu perang nuklir.

Selasa, 01 Juni 2010

Kekejam Izrael

Apa yang terlihat di televisi, tentang perbuatan izrael yang dengan membabi buta menembaki relawan kemanusian sangat ironis. Mereka tidak menganggap nyawa manusia sebagai nyawa yang berharga. Apakah itu hukum yang berlaku di internasional sekarang ini??? kalau itu yang terjadi, maka inilah saatnya negara di dunia untuk memperkuat angkatan perang mereka. hal itu perlu dilakukan agar mereka tidak dipandang sebelah mata oleh izrael. Nuklir adalah jalan satu-satunya bagi negara-negara di dunia agar mereka dihormati oleh kaum zionis izrael dan budak mereka yaitu Amerika Serikat.

Negara-negara di dunia sepertinya membiarkan hal itu terjadi??? mereka hanya mampu mengecam tapi tidak mampu untuk mengatur mereka. Apakah orang-orang Palestina tidak mempunyai hak asasi manusia??? Kalau hal itu memang benar adanya. Buat apa kita mengagung-agungkan negara demokrasi tapi tidak mampu untuk menolong manusia yang tertindas. Pantaskah PBB itu ada, kalau hasilnya hanya mementingkan segelintir negara saja.

Sabtu, 06 Maret 2010

Kasus Bank Century, merupakan sandiwara perebutan kekuasaan

Kasus Bank Century adalah kasus yang menyita perhatian masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari respon masyarakat yang sangat besar untuk mengikuti jalannya sidang di DPR tentang kasus Bank Century di televisi. Kita melihat bagaimana DPR melakukan sandiwara dalam memperjuangkan atas nama rakyat. Lagi-lagi mereka berkata bahwa ini untuk kepentingan rakyat. Yang dimaksud rakyat disini siapa??? Apakah diri mereka sendiri, atau kelompok mereka sendiri.

Sidang yang dilakukan di DPR merupakan sidang yang hanya menjadi ketoprak humor belaka. Bagaimana jalannya sidang yang cukup menggelikan tersebut. Dari sikap DPR bersidang tidak mencerminkan etika bersidang yang baik. Dari cara mereka menyampaikan pendapat dengan melakukan kericuhan, ada yang main hp sendiri, ada yang tidur, ada pula yang asyik ngobrol sendiri. Apakah ini cermin kaum intelektual yang dihasilkan oleh bangsa kita???.

Penyelamatan Bank Century merupakan hal yang wajib dilakukan. Meskipun saya tidak mengerti tentang perbankan akan tetapi menyelamatan ini memperoleh hasilnya. Kita harusnya bersyukur bahwa negeri kita bisa terbebas dari krisis ekonomi yang melanda negara-negara lain di dunia. Apa artinya uang 6,7 triliun dibandingkan dengan kebebasan kita dalam krisis. Kita tentu masih ingat akan krisis yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia. Bagaimana Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat parah yang menyebabkan keruntuhan ekonomi Indonesia.

Saya orang yang sangat yakin bahwa pemimpin kita, yaitu SBY dan Boediono tidak akan melakukan korupsi, karena apa??? Mereka merupakan orang yang mendengung-dengungkan tentang pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Yang saya pertanyakan adalah DPR kita, yang berkali-kali tersandung masalah korupsi. Kita harusnya berfikir bahwa kasus ini hanya sebagai kendaraan politik untuk pemakzulan presiden dan wakil presiden. Karena para koruptor takut akan kekuasaan pemerintahan yang melegalkan untuk pengusutan kasus korupsi terhadap siapa saja.
Hukum dan politik, mana yang lebih berkuasa??? Saya berpendapat bahwa hukum lebih berkuasa daripada politik. Politik merupakan cara untuk mencari kekuasaan, sedangkan hukum adalah cara untuk mencari kebenaran berdasarkan fakta-fakta yang ada. Di dalam politik yang benar bisa menjadi salah begitu juga sebaliknya asalkan itu menguntungkan kepentingan mereka sendiri. Sedangkan di dalam hukum, kebenaran yang hakiki ada padanya, apabila hukum di dunia tidak dapat menyelesaikan masalah ini, masih ada hukum di akhirat.

Kasus Bank Century merupakan kasus yang dipolitisir oleh DPR. Mereka hanya bisa mencela tapi kerja mereka tidak mencerminkan kepentingan rakyat. Rakyat ingin negara kita aman dan damai. Hanya segelintir orang yang melegalkan kekerasan untuk mencapai tujuan politik. Sadarlah bahwa krisis belum berakhir, apabila pemakzulan terhadap presiden dan wakil presiden terjadi. Maka, krisis akan benar-benar terjadi. Apabila itu terjadi, kita tinggal menyalahkan diri kita sendiri

Senin, 11 Januari 2010

Deklarasi Bandung Cantumkan Nuklir untuk Perdamaian

situs :
Penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai yang diusulkan delegasi Iran berhasil lolos menjadi salah satu butir Deklarasi Bandung yang diumumkan di akhir sidang pleno keempat Asian Parliamentary Assembly (APA) di Bandung, Kamis.Bunyi butir usulan Iran tersebut berisi tentang hak berbagai negara untuk hidup damai dan sejahtera melalui penggunaan teknologi tinggi, termasuk hak mengembangkan program nuklir untuk tujuan damai termasuk Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) khususnya yang menghasilkan energi terbarukan.Sebelumnya pada Rapat Komite Politik, Rabu (9/12), sempat muncul perdebatan sengit dari berbagai delegasi parlemen. Delegasi China meminta seluruh peserta mempertimbangkan rekomendasi dari Badan Energi Atom Dunia (IAEA) yang menghendaki agar Iran menghentikan pengayaan uraniumnya.Delegasi lainnya, seperti Parlemen Palestina memberikan dukungan penuh pada proposal yang diajukan parlemen Iran terkait penggunaan nuklir untuk tujuan damai. "Kita mendukung usulan proporsal dari Iran," ujar salah seorang delegasi Palestina.Sementara Parlemen Korea Utara menilai usulan nuklir tersebut tidak ditujukan untuk menciptakan senjata penghancur massal manusia karena melalui pengembangan energi nuklir itu, suatu negara akan meningkat posisi tawarnya secara politik di mata negara lainnya.
Deklarasi Bandung terdiri dari 15 butir kesepakatan yang telah ditandatangani oleh segenap delegasi parlemen anggota APA.Sebelumnya draf deklarasi Bandung hanya terdiri dari 11 butir kesepakatan. Namun karena sejumlah delegasi, seperti dari Bahrain, Iran dan Syria, butir deklarasi Bandung bertambah menjadi 15 butir kesepakatan.Selain masalah penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai, Deklarasi Bandung juga menekankan perlunya upaya penguatan demokrasi di kawasan Asia demi tercapainya kesejahteraan, perdamaian dan keadilan regional.Selain itu, APA mendesak pemerintahan negara-negara Asia untuk mengimplementasikan kebijakan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi, demokrasi, perdamaian, keadilan dan stabilitas Asia.Terkait KTT perubahan iklim yang segera digelar di Kopenhagen, Deklarasi Bandung menekankan perlu adanya kesepakatan baru di antara para pihak dalam forum tersebut guna menindaklanjuti sejumlah kesepakatan internasional lainnya, seperti Protokol Kyoto dan Bali Roadmap.
Deklarasi Bandung menekankan pula bahwa APA menyerukan kepada para anggotanya untuk lebih mempromosikan partisipasi aktif kaum perempuan Asia dalam politik dan proses pengambilan berbagai keputusan legislasi dan kebijakan lainnya.Terkait masalah penanggulangan korupsi, APA memandangnya sebagai suatu persoalan yang serius, baik pada tingkat nasional masing-masing negara anggota maupun level internasional.Deklarasi Bandung mendesak para parlemen anggota APA menunjukkan komitmen kontrolnya bagi pencegahan praktek tercela itu, sebagaimana yang pernah dirumuskan melalui resolusi APA tentang pemberantasan korupsi di Asia pada 2008 lalu.Penanganan korupsi itu juga merujuk pada pernyataan Presiden APA pada peringatan hari anti korupsi sedunia tanggal 9 Desember 2009.Presiden APA Marzuki Alie menegaskan bahwa beberapa unsur penting yang harus dilakukan dalam upaya memerangi korupsi itu adalah ditegakkannya prinsip-prinsip mendasar seperti transparansi, akuntabilitas, partisipatif dan kesamaan hak. (Ant)

Jumat, 08 Januari 2010

Tips untuk mengerjakan skripsi

Mahasiswa tingkat akhir biasanya sangat kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Kendala utama dalam pengerjakan skripsi adalah tidak siapnya mahasiswa dengan judul skripsi yang diambil. Mereka kebanyakan hanya menyiapkan satu judul saja, mereka yakin dengan judul yang mereka pilih. Padahal, kemungkinan akan ditolaknya judul tersebut sangat besar, apalagi argumen anda yang diutarakan kepada dosen pembimbing tidak cukup kuat. Kita harus siap dengan kemungkinan yang terjadi. Untuk itu sebaiknya kita menyiapkan beberapa judul yang menarik dan belum ada mahasiswa yang membuat skripsi tersebut dan yang terpenting sesuai dengan kemampuan kita.

Begitu "ribetnya" dalam pembuatan skripsi, memang memerlukan tips-tips khusus dalam menanganinya. Berikut ini merupakan tips-tips khusus yang saya copy dari "http://one.indoskripsi.com/content/tips-tips-menulis-skripsi".

Langkah-langkah atau tips penting yang dimaksud adalah :

1. Mampu melihat dan memilih masalah yang akan ditulis. Ini merupakan hal yang paling penting dari suatu SKRIPSI dan membedakan dengan menulis pada umumnya. Bagaimanapun skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah yang mana mahasiswa diharapkan dapat berpikir ilmiah dengan membuat suatu penelitian sebagai objeknya. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang akan sampaikan berikut.
2. “APA” masalahnya tersebut, darimana anda mengetahui bahwa itu menjadi suatu masalah. Jika informasi tersebut diperoleh dari suatu studi pustaka berdasarkan jurnal-jurnal canggih up-to-dated maka tentunya lebih mudah meyakinkan orang lain bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas. Tetapi jika hasil pemahaman subyektif atau hasil pengamatan empiris pribadi belaka maka tentunyaperlu data-data pendukung yang dibuat yang lebih banyak sehingga orang dapat yakin bahwa itu memang masalah yang patut dibahas (kerja lebih banyak).
3. “MENGAPA” anda memilih masalah tersebut, karena dosen pembimbingnya yang memilihkannya, atau karena anda menyukai bidang dimana masalah tersebut berada, tentu akan membedakan strategi anda mengerjakan tugas SKRIPSI tersebut. Sebaiknya usahakan anda memilih karena anda memang menyenangi bidang dimana masalah tersebut ada. Untuk itu, apakah anda menguasai persoalan atau tidak itu tidak menjadi masalah. Jika anda menguasai persoalan , misalnya tentang pemrograman, maka tentu akan mempermudah anda menyelesaikan tugas itu. Tapi jika tidak, maka itu merupakan kesempatan berharga anda untuk mendapat knowledgeyang lain (mendapat ilmu baru), meskipun itu perlu ekstra tenaga.

Ngelmu iku kelakone kanthi laku.
( indonesianya : menguasai ilmu itu perlu usaha keras, ingat cerita silat jawa: perlu bertapa dihutan-hutan atau di tempuran sungai agar digdaya ).

Jika anda tidak tahu apa-apa (netral terhadap masalah tersebut) maka usahakan bahwa masalah tersebut dipahami oleh dosen pembimbing. Jika masalah ituyang memberi adalah dosen, maka diharapkan dosen tersebut juga tahu bagaimana dengan masalah tersebut. Jika benar-benar nggak tahu tentang masalah yang akan dipilih, maka pilihlah dosen pembimbing yang anda tahu kemampuannya, yang anda anggap dapat membimbing anda (anda punya respek terhadap dia).
4. “BAGAIMANA” masalah tersebut akan dapat diselesaikan, ini tentu memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan massalah tersebut. Bisa melihat publikasi sebelumnya. Apakah untuk itu perlu uji eksperimental, penyelesaian parametris atau pemrograman atau yang lain. Kira-kira anda mempunyai keyakinan mampu atau tidak dengan itu. Itu konsekuensinya biaya dan waktu lho.
5. “BILAMANA” masalah tersebut terpecahkan , apa yang kira-kira anda dapatkan. Bila anda tahu apa yang dapat anda berikan jika masalah tersebut terselesaikan maka ini mendukung kepercayaan diri bahwa solusi dari SKRIPSI ini akan berharga. Bahkan kalau PD maka dapat diinformasikan ke teman-teman lain, misal ke seminar dsb. Menambah kepercayaan diri,juga nilai tambah jika membuat lamaran kerja.
6. Mampu memformulasikan MASALAH yang dipilih. Jika telah mempunyai alasan yang kuat tentang suatu masalah maka untuk realitas kerjanya maka usahakan masalah tersebut diformulasikan dalam bentuk tulisan pendek. Dalam hal ini dalam bentuk ABSTRAK. Kaget ya ? . Khan biasanya bikin abstract jika tulisan sudah selesai, itu jika abstract diterjemahkan sebagai rangkuman. Lha inilah bedanya, pengalaman duluyang mengatakan bahwa abstrak dibuat setelah selesai dikerjakan, itu SALAH. Jika kondisinya demikian maka pengerjaan skripsi anda belum berbentuk,bisa liar, bisa kesana-kemari, tidak jelas, bisa lama. Kenapa ? Karena spesifikasinya belum ada (belum jelas/samar). Dengan membuat ABSTRACT terlebih dahulu maka anda sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut yaitu dengan menuliskannya. Apa abstract tersebut kaku, ya enggak. Rubah-sedikit-sedikit ya nggak apa, tetapi dengan membuat abstract, kita tahu : o000 ada perubahan, mengapa, tentunya agar lebih baik lagi. TERKENDALI.
7. Dalam membuat abstrak tersebut, perlu untuk membagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahapan INTRO: yaitu mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya (nanti jadi BAB 1 dan BAB2); tahapan PROGRES: yaitu tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk juga pembahasannya (nanti jadi BAB 3 dan BAB4); dan tahapan KESIMPULAN tentang bilamana masalah dapat terpecahkan (nanti jadi BAB5).
8. Evaluasi ABSTRACT bersama dosen pembimbing. Apakah abstract sudah menggigit. Bila perlu bisa juga dimasukkan ke seminar atau minta pendapat orang lain yang kritis. Tangkap masukan yang diberikan, evaluasi atau diskusikan dengan dosen. Jika mantap maka dapat dilanjutkan. Ingat, mutu tidaknya suatu hasil penelitian (skripsi) dapat dengan mudah dibaca dari abstract-nya. Jika abstract-nya nggak ada isi-nya maka kecil kemungkinan materi skripsi yang utama juga dibaca, paling-paling disimpan digudang. Tidak membanggakan untuk ditunjukkan orang lain. Tetapi abstract yang hebat kadang-kadang bisa mengecoh. ;)
9. Jika abstract sudah OK. Bisa dilanjutkan.
10. Jika anda sudah tahu apa masalah anda, mengapa anda memilih masalah tersebut, batasan-batasan masalah yang dipilih dan strategi penyelesaian yang akan dikerjakan maka tentunya hal itu dapat dituangkan dalam BAB 1. Penulisan BAB1 sangat penting karena menentukan luasan atau cakupan yang didiskusikan dalam bab-bab selanjutnya. Bab1 merupakan pengikat, pedoman kerja untuk bab-bab berikutnya. Jangan biasakan meniru BAB1 orang lain, belum tentu cocok. Jadi intinya Bab1 adalah pedoman kerja untuk penulisan bab-bab selanjutnya.
11. Untuk dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan BAGAIMANA menyelesaikan masalah tersebut, tentu anda harus tahu lebih dahulu bagaimana strategi orang lain menangani atau bertindak terhadap masalah tersebut. Ini dapat diketahui dengan melakukan studi pustaka (BAB2), mereview publikasi orang lain dari jurnal-jurnal atau yang lainnya. Usahakan pakailah acuan jurnal-jurnal terkini (menurut salah satu profesor saya, gunakan jurnal dalam lima tahun terakhir). Tetapi bisa juga anda mengutip suatu karya yang pernah diterbitkan ratusan tahun yang lalu jika karya tersebut memang karya monumental di bidangnya. Sekali lagi, usahakan yang dijadikan referensi adalah jurnal ilmiah, bila terpaksa, baru textbooks.

Referensi dalam suatu penelitian and publikasi juga dapat menjadi indikasi kehebatan dari materi yang diteliti dan ditulis tersebut.

Jangan gunakan diktat kuliah sebagai referensi, karena kalau hanya diktat kuliah kayaknya kurang berbobot (kecuali yang telah dipublikasikan ke luar), jika hanya sekedar diktat copy-an sebaiknya hindari saja. Kecuali jika diktat itu diberikan oleh dosen yang terkenal pakar pada bidang yang dimaksud dan merupakan problem yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. **tetapi hati-hati, karena umumnya : dosen-dosen umumnya menyakinkan didepan kelasnya, tetapi kalau ketemu teman-teman sejawat-nya mejen **tak berkutik/pasif** Pengalaman menunjukkan bahwa diktat-diktat seperti itu di Indonesia hanya dibuat dari copy-and-paste aja. **kadang nggak bermutu**. Sorry nggak semua, tetapi kalau bisa cari rujukan yang dipublikasikan resmi.
12. Dengan memahami publikasi-publikasi yang ada tentang masalah yang dibahas tentunya dapat diambil suatu kesimpulan atau dugaan, apa-apa saja yang telah dilakukan orang.

Selanjutnya kembali ke persyaratan pembuatan skripsi (level S1) tentunya bobotnya berbeda dengan tesis (level S2) atau disertasi (level S3). Pada level S1 tidak diperlukan suatu tingkat penelitian yang orisinil seperti halnya disertasi atau kedalaman seperti level S2. Menurut pemahaman penulis : pada level S1 , mahasiswa cukup diminta belajar memahami permasalahan, mengerti alasan mengapa permasalahan tersebut perlu dibahas, mengetahui tindakan orang lain tentang masalah tersebut termasuk tahu sisi baik dan buruknya masing-masing dan dapat menerapkannya pada kasus lokal (studi kasus) serta menarik kesimpulan dari tindakan yang dikerjakannya.

Jika laporannya (skripsinya) dapat dibaca dan memperlihatkan alur logika-logika seperti di atas maka mahasiswa tersebut mestinya sudah pantas lulus level S1. Proses tersebut mencakup bab 3 - sampai bab akhir.

Pada dasarnya penulisan skripsi yang paling sulit adalah pada cara memulainya, jika sudah sampai langkah ke-10 diatas maka penulisan dapat berkembang sangat cepat, dan bab-babnya bisa berkembang. Hanya ingat bahwa bab dibatasi pada suatu tahapan yang bisa mandiri, dan ingat bahwa setiap bab satu dengan yang lainnya harus ada benang merah yang menghubungkannya (terkait).

Urutan-urutan bab, yaitu pada awal adalah intro, berkembang pada progress dan diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan penting sekali, itu menunjukkan apakah penulis (mahasiswa) memahami apa yang dikerjakannya atau tidak, tergantung dari kesimpulan yang diberikan. Kesimpulan harus suatu yang spesifik tentang masalah tersebut. Apa yang terjadi , juga dengan kesimpulan dapat diketahui bahwa tulisan tersebut berguna atau tidak, bisa dilihat dari kesimpulan yang diberikan.

Ingat dalam pembuatan skripsi, ketebalan tulisan tidak bisa menjadi ukuran apakah itu berbobot atau tidak. Suatu skripsi yang tipispun jika memenuhi konsep-konsep di atas bahkan kalau dikemas dengan baik itu dapat menarik untuk dipresentasikan diforum ilmiah yang lebih luas, dan dapat dibanggakan.

O ya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan menurut saya adalah :

* Tampilan adalah nomer satu, isi baru ke dua. Jangan dibalik dan dibandingkan dengan manusia. Pengalaman menunjukkan bahwa bila tampilan (format) suatu tulisan tidak diperhatikan (jelek) maka isinya kemungkinan besar juga tidak akan dibaca. Dalam hal seperti itu, dosen penguji akan melihat-lihat lebih banyak tulisan anda, dan ada kemungkinan menemukan suatu kesalahan dari tulisan anda. :(
* Pastikan format yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari Institusi (ini penting), berapa margin kiri-atas dsb, ukuran font, jumlah spasis pada baris, dsb-nya. Format yang baik kadang-kadang dapat mengecoh dosen penguji yang malas, sehingga ada kemungkinan tidak akan ketemu kesalahan yang ada (bila ada). Sehingga waktu di uji **selamat**. ;)
* Tentang ISI. Kualitas kadang-kadang bersifat relatif. Tergantung dosen dsb. Tetapi yang jelas dan langsung bisa dinilai adalah KONSISTENSI. Suatu tulisan harus konsisten, antara satu bagian dan bagian yang lain dalam skripsi tersebut. Jika tidak konsisten, maka itu dapat dijadikan modal untuk menguji materi skripsi tersebut. Pendapat anda saling di adu sendiri.
* Tulislah APA-APA YANG DIKUASAI saja. Jika ada hal-hal yang tidak diketahui (meski sudah usaha kesana-kemari) maka usahakan bagian tersebut dihilangkan (itu jika tidak mempengaruhi bagian-bagian lain). Jika tidak bisa maka usahakan hal tersebut di luar cakupan masalah yang diteliti. Ini penting. Ingat sebagai penulis maka seharusnya penulis menguasai tulisan yang dibuatnya. O ya, penting juga untuk mencari alasan yang bagus mengapa anda tidak perlu membahas hal tersebut (persiapan bila ada dosen yang kritis yang tahu tentang itu, tapi ini jarang terjadi, ya siapa tahu.)
* Semua tabel harus ada judul tabel dan nomer tabel, semua gambar harus ada judul gambar dan nomer gambar. Konsisten baik font dan nomernya dikeseluruhan laporan. O ya, gambar yang ditampilkan pada bagian dalam tulisan hanya yang mendukung ulasan / tulisan pada bagian itu. Jika sifatnya umum dan ukurannya besar maka sebaiknya di tampilan pada lampiran.
* Daftar Pustaka harus ada, ciri-ciri tulisan ilmiah adalah adanya acuan pustaka, dan penting yang harus diperhatikan bahwa yang dicantumkan pada Daftar Pustaka adalah yang diacu saja. Jangan sekedar nampang. Bagi orang awam memang kelihatannya keren, tulisannya didukung jurnal-jurnal ilmiah hebat, tapi bagi yang ngerti : apa-apaan ini, koq semuanya dicantumin, pasti penulisnya nggak baca dan tulisannya biasanya nggak berbobot (nggak tahu apa yang dituliskan, jadi biar tebal sembarangan nulis aja). Dosen penguji (yg tahu) cenderung ingin membuat pertanyaan menguji, “apa bener mahasiswa ini membaca pustak yang tercantum tersebut”. Hati-hati.
* Yang terakhir, jangan segan-segan untuk membaca ulang, prinsipnya semakin banyak anda membaca ulang maka semakin kecil kemungkinan kesalahan akan timbul.

Apabila mungkin, biarkan draf anda agak sehari atau dua hari sebelum merevisinya. Hal ini akan memberi jarak mental anda dengan karya sehingga kemudian anda kembali dengan prespektif baru yang berbeda dan lebih segar. Saat itu anda bukan lagi pribadi yang sama dengan ketika anda menulis draf pertama. (Atmazaki 2006)

Selain itu dengan semakin banyak membaca ulang skripsi anda maka anda semakin memahami masalah tersebut (sebagai modal nanti waktu presentasi oral).
* Ketidak-mauan membaca ulang makalah anda menunjukkan bahwa anda belum mantap dengan karya tulis yang anda buat, ada ’sesuatu’ dengan tulisan anda. Jika anda sendiri tidak mantap terhadap karya anda. Bagaimana orang lain bisa mantap. Itu prinsip menulis yang baik.

Selasa, 15 September 2009

Cicak vs Buaya

Baru-baru ini di televisi sedang heboh-hebohnya membahas tentang perseteruan yang sangat panas antara Polisi dan KPK. Perseteruan itu berjudul "cicak vs buaya". Ku yang melihat tayangan tersebut tersenyum menahan tawa. KPK dilambangkan dengan cicak sedangkan Polisi dilambangkan buaya. Sungguh sangat ironis, dua institusi besar sedang berseteru tentang sesuatu yang tidak perlu terjadi.

Hal yang sangat ironis, apabila perseteruan ini hanya akibat dari pengungkapan kasus pemberantasan korupsi di Indonesia. Bukankah rakyat sudah setuju bahwa KPK adalah garda terdepan untuk memberantas korupsi. Apa jadinya kalau KPK dikebiri???, tentu ini akan menjadi kemunduran bangsa Indonesia dalam maju mengongsong masa depan. Kita tidak ingin apa yang kit a capai selama ini akan sia-sia. Kita masih memerlukan KPK untuk memberantas korupsi, dari ujung sampai ke akar-akarnya. Apa jadinya kalau sampai KPK dikebiri, kepercayaan publik akan aparatur negara akan berkurang bahkan tidak percaya sama sekali.

Ku sangat percaya bahwa KPK adalah musuh dari koruptor, maka pantas kalau KPK untuk dipertahankan. KPK bukanlah cicak, ia adalah "Naga" yang akan membumihanguskan para koruptor di Indonesia. Kita tidak usah munafik kalau korupsi sudah mengakar di negara kita, ini dapat kita lihat dari pengurusan segala sesuatu di Indonesia yang ujung-ujungnya adalah duit. Untuk menjadi negara yang maju kita harus menghancurkan apa yang dinamakan korupsi. Karena korupsi menyengsarakan rakyat Indonesia. say no for corruptor....,


Kamis, 10 September 2009

SpyWare Doctor 6 untuk Windows

SpyWare yang masuk di jaringan komputer kita melalui internet, memang sangat mengganggu sekali. Jenis-jenis spyware yang harus diantisipasi oleh kita memang sangat banyak, ibaratkan orang bilang: 'mati satu tumbuh seribu', gak ada habisnya. Tapi kita jangan menyerah, kita harus melawan tuch yang namanya "mata-mata". Cara yang paling mudah, praktis, dan ekonomis menggunakan spywWare Doctor 6, yang dapat dengan mudah anda download di http://4-bang.blogspot.com/2009/07/download-spyware-doctor-6-for-windows.html.(dikutip dari:http://freedown4u.blogspot.com/2009/07/download-spyware-doctor-6-for-windows.html).

Untuk keterangan lebih lanjut, buka aja itu blogger di atas.


Gambar Spyware Doctor