Senin, 11 Januari 2010

Deklarasi Bandung Cantumkan Nuklir untuk Perdamaian

situs :
Penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai yang diusulkan delegasi Iran berhasil lolos menjadi salah satu butir Deklarasi Bandung yang diumumkan di akhir sidang pleno keempat Asian Parliamentary Assembly (APA) di Bandung, Kamis.Bunyi butir usulan Iran tersebut berisi tentang hak berbagai negara untuk hidup damai dan sejahtera melalui penggunaan teknologi tinggi, termasuk hak mengembangkan program nuklir untuk tujuan damai termasuk Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) khususnya yang menghasilkan energi terbarukan.Sebelumnya pada Rapat Komite Politik, Rabu (9/12), sempat muncul perdebatan sengit dari berbagai delegasi parlemen. Delegasi China meminta seluruh peserta mempertimbangkan rekomendasi dari Badan Energi Atom Dunia (IAEA) yang menghendaki agar Iran menghentikan pengayaan uraniumnya.Delegasi lainnya, seperti Parlemen Palestina memberikan dukungan penuh pada proposal yang diajukan parlemen Iran terkait penggunaan nuklir untuk tujuan damai. "Kita mendukung usulan proporsal dari Iran," ujar salah seorang delegasi Palestina.Sementara Parlemen Korea Utara menilai usulan nuklir tersebut tidak ditujukan untuk menciptakan senjata penghancur massal manusia karena melalui pengembangan energi nuklir itu, suatu negara akan meningkat posisi tawarnya secara politik di mata negara lainnya.
Deklarasi Bandung terdiri dari 15 butir kesepakatan yang telah ditandatangani oleh segenap delegasi parlemen anggota APA.Sebelumnya draf deklarasi Bandung hanya terdiri dari 11 butir kesepakatan. Namun karena sejumlah delegasi, seperti dari Bahrain, Iran dan Syria, butir deklarasi Bandung bertambah menjadi 15 butir kesepakatan.Selain masalah penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai, Deklarasi Bandung juga menekankan perlunya upaya penguatan demokrasi di kawasan Asia demi tercapainya kesejahteraan, perdamaian dan keadilan regional.Selain itu, APA mendesak pemerintahan negara-negara Asia untuk mengimplementasikan kebijakan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi, demokrasi, perdamaian, keadilan dan stabilitas Asia.Terkait KTT perubahan iklim yang segera digelar di Kopenhagen, Deklarasi Bandung menekankan perlu adanya kesepakatan baru di antara para pihak dalam forum tersebut guna menindaklanjuti sejumlah kesepakatan internasional lainnya, seperti Protokol Kyoto dan Bali Roadmap.
Deklarasi Bandung menekankan pula bahwa APA menyerukan kepada para anggotanya untuk lebih mempromosikan partisipasi aktif kaum perempuan Asia dalam politik dan proses pengambilan berbagai keputusan legislasi dan kebijakan lainnya.Terkait masalah penanggulangan korupsi, APA memandangnya sebagai suatu persoalan yang serius, baik pada tingkat nasional masing-masing negara anggota maupun level internasional.Deklarasi Bandung mendesak para parlemen anggota APA menunjukkan komitmen kontrolnya bagi pencegahan praktek tercela itu, sebagaimana yang pernah dirumuskan melalui resolusi APA tentang pemberantasan korupsi di Asia pada 2008 lalu.Penanganan korupsi itu juga merujuk pada pernyataan Presiden APA pada peringatan hari anti korupsi sedunia tanggal 9 Desember 2009.Presiden APA Marzuki Alie menegaskan bahwa beberapa unsur penting yang harus dilakukan dalam upaya memerangi korupsi itu adalah ditegakkannya prinsip-prinsip mendasar seperti transparansi, akuntabilitas, partisipatif dan kesamaan hak. (Ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar